Kamis, 04 Desember 2014
Selasa, 04 November 2014
Selasa, 07 Oktober 2014
Rabu, 02 Juli 2014
Tugas Kewirausahaan
1. Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia :
- Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
- Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
- Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
- Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
- Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
- Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
- Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
- Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Proses Seleksi Adalah pemilihan individu
untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut :
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
2. Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dan
kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi
tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan
afirniatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha
terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan
biasanya disertai dengan tidak adanyakoordinasi dan timbulnya
ketidak etisienan.
3.
Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber
daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya.
Henry Fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bias
digunakan ketika mengorgunisasi sumberdaya-sumber daya. Walaupun garis pedoman
tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebut
masih merupakan saran yang bernilai bagi wirausahawan dewasa ini. Berikut ini enam belas pedoman umum ketika
mengorganisasi sumber daya-sumber daya:
1.
Menyiapkan
dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.
Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga
konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari
persoalan tersebut.
3.
Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan
menuntun (struktur manajemen formal).
4.
Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan
usaha-usaha.
5.
Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6.
Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap
departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik dan tiap-tiap
keryawan ditempatkan pada tempat dimana dia bias menyumbangkan tenaganya secara
maksimal.
7.
Mendefinisikan tugas-tugas.
8.
Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.
Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa
yang diberikan.
10. Memfungsikan
sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11. Mempertahankan
disiplin.
12. Menjamin
bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13. Mengakui
adanya satu komando.
14. Mempromosikan
koordinasi bahan dan kemanusiaan.
15. Melernbagakan
dan memberlakukan pengawasan.
16. Menghindari
adanya pengaturan, birokrasi (red tape)
dan kertas kerja.
4.
Dalam menentukan pembagian tenaga kerja ada beberapa
aspek yang mempengaruhi dari penentuan keuntungan dan kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa aspek yang mempengaruhinya.
Keuntungan pembagian tenaga kerja:
- Pekerja
berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu
meningkat,
- Tenaga
kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
- Pekerja
memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan
efisien,dan
- Pekerja hanya perlu
mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan
produk.
Kerugian pembagian tenaga kerja:
- Pembagian
kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan
variabel manusia, dan
- Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat
membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
5. Chester
Barnard menyebutkan akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam
jangka panjang apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:
1.
Saluran
formal dari komunikasi digunakan oleh manager dan di kenal oleh seluruh
organisasi.
2. Tiap anggota
organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui dia menerima
perintah.
3.
Lini
komonikasi antara manager dan bawahan bersifat secara langsung.
4.
Rantai
komando yang lengkapdi gunakan untuk mengeluarkan perintah.
5.
Manager
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
6.
Manager
menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
7.
Suatu
pemerintah secara otentik memang berasal dari manager.
Rabu, 30 April 2014
Prosesor RISC & CISC
A.
RISC
1. Pengertian RISC
RISC singkatan dari
Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur
mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam
komunikasi diantara arsitektur yang lainnya.
RISC lahir
pada pertengahan 1980, kelahirannya ini dilator belakangi untuK CISC. Perbedaan
mencolok dari kelahiran RISC ini adalah tidak ditemui pada dirinya instruksi
assembly atau yang dikenal dengan bahasa mesin sedangkan itu banyak sekali di
jumpai di CISC.
Konsep
arsitektur RISC banyak menerapkan proses eksekusi pipeline. Meskipun jumlah
perintah tunggal yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan
mungkin lebih besar, eksekusi secara pipeline memerlukan waktu yang lebih
singkat daripada waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan menggunakan
perintah yang lebih rumit.
Mesin RISC
memerlukan memori yang lebih besar untuk mengakomodasi program yang lebih
besar. IBM 801 adalah prosesor komersial pertama yang menggunakan pendekatan
RISC. Lebih lanjut untuk memahami RISC, diawali dengan tinjauan singkat tentang
karakteristik eksekusi instruksi.
Aspek komputasi yang ditinjau dalam merancang mesin RISC adalah sbb.:
>>Operasi-operasi
yang dilakukan:
Hal ini menentukan fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan
interaksinya dengan memori.
>> Operand-operand yang digunakan:
Jenis-jenis operand dan frekuensi pemakaiannya akan menentukan
organisasi memori untuk menyimpannya dan mode pengalamatan untuk mengaksesnya.
>> Pengurutan eksekusi:
Hal ini akan menentukan kontrol dan organisasi pipeline.
Salah satu jenis dari arsitektur, dimana superscalar adalah
sebuah uniprocessor yang dapat mengeksekusi dua atau lebih operasi scalar dalm bentuk paralel.
Merupakan salah satu rancangan untuk meningkatkan kecepatan CPU. Kebanyakan dari komputer
saat ini menggunakan mekanisme superscalar ini. Standar pipeline yang digunakan adalah untuk
pengolahan bilangan matematika integer (bilangan bulat, bilangan yang tidak memiliki
pecahan), kebanyakan CPU juga memiliki kemampuan untuk pengolahan untuk data floating point (bilangan
berkoma). Pipeline yang mengolah integer dapat juga digunakan untuk mengolah data bertipe
floating point ini, namun untuk aplikasi tertentu, terutama untuk aplikasi keperluan ilmiah CPU yang
memiliki kemampuan pengolahan floating point dapat meningkatkan kecepatan prosesnya secara dramatis.
Peristiwa menarik yang bisa dilakukan dengan metoda superscalar ini
adalah dalam hal memperkirakan pencabangan instruksi (brach prediction) serta perkiraan
eksekusi perintah (speculative execution). Peristiwa ini sangat menguntungkan buat program
yang membutuhkan pencabangan dari kelompok intruksi yang dijalankankannya.
Program yang terdiri dari kelompok perintah bercabang ini sering
digunakan dalam pemrograman. Contohnya dalam menentukan aktifitas yang dilakukan oleh
suatu sistem berdasarkan umur seseorang yang sedang diolahnya, katakanlah jika umur yang
bersangkutan lebih dari 18 tahun,
maka akan diberlakukan instruksi yang berhubungan dengan umur tersebut,
anggaplah seseorang tersebut dianggap telah dewasa, sedangkan untuk kondisi lainnya dianggap
belum dewasa. Tentu perlakuannya akan dibedakan sesuai dengan sistem yang sedang dijalankan.
Lalu apa yang dilakukan oleh CPU untuk hal ini? Komputer akan
membandingkan nilai umur data yang diperolehnya dengan 18 tahun sehingga komputer dapat
menentukan langkah dan sikap yang harus diambilnya berdasarkan hasil perbandingan tersebut.
Sikap yang diambil tentu akan diambil berdasarkan pencabangan yang ada.
Pada CPU yang mendukung perintah pencabangan ini, CPU membutuhkan
lumayan banyak clock cycle, mengingat CPU menempatkan semuanya pada pipeline
dan menemukan perintah berikutnya yang akan dieksekusinya. Sirkuit untuk branch prediction
melakukan pekerjaan ini bekerja sama dengan pipeline, yang dilakukan sebelum proses di ALU dilaksanakan,
dan memperkirakan hasil dari pencabangan tersebut.
Jika CPU berfikir bahwa branch akan menuju suatu cabang, biasanya
berdasarkan pekerjaan sebelumnya, maka perintah berikutnya sudah dipersiapkan untuk
dieksekusi berikut datadatanya, bahkan dengan adanya pipeline ini, bila tidak diperlukan suatu referensi
dari instruksi terakhir, maka bisa dilaksanakan dengan segera, karena data dan instruksi yang
dibutuhkan telah dipersiapkan sebelumnya.
Dalam hal speculative execution, artinya CPU akan menggunakan melakukan
perhitungan pada
pipeline yang berbeda berdasarkan kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer. Jika
kemungkinan yang dilakukan oleh komputer tepat, maka hasilnya sudah bisa
diambil langsung dan tinggal melanjutkan perintah berikutnya, sedangkan jika
kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer tidak tepat, maka akan dilaksanakan
kemungkinan lain sesuai dengan logika instruksi tersebut.
Teknik yang
digunakan untuk pipeline dan superscalar ini bisa melaksanakan branch prediction
dan speculative execution tentunya membutuhkan ekstra transistor yang tidak
sedikit untuk hal tersebut.
Sebagai
perbandingan, komputer yang membangkitkan pemrosesan pada PC pertama yang
dikeluarkan oleh IBM pada mesin 8088 memiliki sekitar 29.000 transistor.
Sedangkan pada mesin Pentium III, dengan teknologi superscalar dan
superpipeline, mendukung branch prediction, speculative execution serta berbagai
kemampuan lainnya memiliki sekitar 7,5 juta transistor. Beberapa CPU terkini
lainnya seperti HP 8500 memiliki sekitar 140 juta transistor.
2.
Karakteristik
Arsitektur RISC memiliki beberapa
karakteristik diantaranya :
a.
Siklus mesin ditentukan oleh waktu
yang digunakan untuk mengambil dua buah operand dari register, melakukan
operasi ALU, dan menyimpan hasil operasinya kedalam register, dengan demikian
instruksi mesin RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi
secepat mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan instruksi
sederhana atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode atau tidak
sama sekali, instruksi mesin dapat dihardwired. Instruksi seperti itu akan
dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis pada yang lain karena tidak perlu
mengakses penyimapanan kontrol mikroprogram saat eksekusi instruksi
berlangsung.
b.
Operasi berbentuk dari register-ke
register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang
mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga
menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi
pemakaian register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di
penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke register
merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
c.
Penggunaan mode pengalamatan sederhana,
hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode
tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu banyak
mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding yang sederhana,
selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
d.
Penggunaan format-format instruksi
sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word.
Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan field yang
tetap pendekodean opcode dan pengaksesan
operand register dapat dilakukan secara bersama-sama
3.
Ciri-ciri
a. Instruksi
berukuran tunggal
b. Ukuran
yang umum adalah 4 byte
c. Jumlah
pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
d. Tidak
terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah akses
memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
e. Tidak terdapat operasi yang menggabungkan
operasi load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan ke memori dan
penambahan dari memori.
f. Tidak terdapat lebih dari satu operand
beralamat memori per instruksi
g. Tidak
mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
h. Jumlah
maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah
instruksi .
i.
Jumlah bit bagi integer register spesifier
sama dengan 5 atau lebih, artinya sedikitnya 32 buah register integer dapat
direferensikan sekaligus secara eksplisit.
j.
Jumlah bit floating point register
spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya sedikitnya 16 register floating
point dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.
B. CISC
1.
Pengertian
CISC
Complex
instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer
(CISC) "Kumpulan instruksi komputasi kompleks") adalah sebuah
arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa
operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika,
dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah
instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.
CISC memang memiliki instruksi yang complex dan memang dirasa
berpengaruh pada kinerjanya yang lebih lambat. CISC menawarkan set intruksi yang
powerful, kuat, tangguh, maka tak
heran jika CISC memang hanya mengenal bahasa asembly yang sebenarnya ia
tujukan bagi para programmer. Oleh karena itu ,CISC hanya memerlukan sedikit instruksi
untuk berjalan.
Sistem mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah
atau instruksi yang dijalankan oleh
prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah
bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada
di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut
byte dan jika 16 bit disebut word.
Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah
atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa
(HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan.
Sehingga dibuatlah bahasa
assembler yang direpresentasikan
dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan
presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor
melengkapi chip buatannya dengan
set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA
...
10010111 97 STAA
...
01001010 4A DECA
...
10001010 8A ORAA
...
00100110 26 BNE ...
00000001 01 NOP...
01111110 7E JMP ...
Jadi
sebenarnya Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah
cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai
dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami dan menjalankan
beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini, sebuah prosesor
CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita beri nama MULT.
Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2 register
yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan
lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya cukup satu saja.
2.
Karakteristik
a. Sarat
informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan
akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang.
Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi
jauh lebih hemat
b. Dimaksudkan
untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan
yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep CISC menjadikan
mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan
3.
Ciri-ciri
a.
Jumlah instruksi banyak
b. Banyak
terdapat perintah bahasa mesin
c.
Instruksi lebih
kompleks
C.
CONTOH
RISC dan CISC
D. KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Teknologi
RISC relatif masih baru oleh karena itu tidak ada perdebatan dalam menggunakan
RISC ataupun CISC, karena tekhnologi terus berkembang dan arsitektur berada
dalam sebuah spektrum, bukannya berada dalam dua kategori yang jelas maka
penilaian yang tegas akan sangat kecil kemungkinan untuk terjadi.
Kelebihan :
1. Berkaitan
dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk
menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL. Instruksi
mesin yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler harus menemukan
kasus-kasus yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan mengoptimalkan kode yang
dihasilkan untuk meminimalkan ukuran kode, mengurangi hitungan eksekusi
instruksi, dan meningkatkan pipelining jauh lebih mudah apabila menggunakan
RISC dibanding menggunakan CISC.
2. Arsitektur
RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan pada
referensi register dibanding referensi memori, dan referensi register
memerlukan bit yang lebih sedikit sehingga memiliki akses eksekusi instruksi
lebih cepat.
3. Kecenderungan
operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi dan
menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan menyebabkan
operand-operand yang sering diakses akan tetap berada dipenyimpan berkecepatan
tinggi.
4. Penggunaan
mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.
Kekurangan :
1. Program
yang dihasilkan dalam bahasa simbolik akan lebih panjang (instruksinya lebih
banyak).
2. Program
berukuran lebih besar sehingga membutuhkan memori yang lebih banyak, ini
tentunya kurang menghemat sumber daya.
3. Program
yang berukuran lebih besar akan menyebabkan menurunnya kinerja, yaitu instruksi
yang lebih banyak artinya akan lebih banyak byte-byte instruksi yang harus
diambil.
4. Pada
lingkungan paging akan menyebabkan kemungkinan terjadinya page fault lebih
besar.
Daftar Pustaka : Fredy blogspot:
CICS
Yusuf Tecnologi:
RISC dan CISC
Forumsains.com
Edaboard.com
Langganan:
Postingan (Atom)