Senin, 20 Januari 2014

Ulasan Jurnal Manajemen Proyek dan Resiko





Jurnal : Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.4, (282-288)
Seri : ISSN: 2337-6732
Tahun penerbitan : Maret 2013
Penerbit : Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Author : Bryan Alfons Willyam Sepang
 J. Tjakra, J. E. Ch. Langi, D. R. O. Walangitan




MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

Bryan Alfons Willyam Sepang
J. Tjakra, J. E. Ch. Langi, D. R. O. Walangitan

Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi 
               email: ryuukixishida@gmail.com


ABSTRAK

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja. Kerugian jiwa, material, uang dan waktu merupakan akibat-akibat yang tentu saja akan menghambat secara langsung pelaksanaan proyek konstruksi. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan kerja bagi tenaga kerja.

Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang berkaitan dengan kegiatan proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado, dan penilaian risiko-risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi pada kegiatan proyek pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado.

Dalam penelitian ini akan digunakan metode penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian risiko. Setelah diidentifikasi, risiko-risiko tersebut akan dilakukan penilaian untuk mengetahui seberapa besar risiko yang terjadi dalam proyek pembangunan ruko tersebut.

Dari penelitian ini diperoleh Kriteria kecelakaan tertinggi yaitu terjatuhnya pekerja dengan Risk Level L (Low) sebesar 52% dan sub-kriteria kecelakaan tertinggi yaitu pekerja terjatuh dari tangga dengan Risk Level L (Low) sebesar 52%. Untuk kriteria faktor utama penyebab kecelakaan tertinggi adalah faktor manusia dengan Risk Level L (Low) sebesar 56% dan sub-kriteria faktor penyebab kecelakaan tertinggi adalah tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dengan Risk Level L (Low) sebesar 56%.

Kata kunci: Manajemen Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Proyek Konstruksi



ULASAN UNTUK JURNAL DI ATAS
Jurnal di atas membahas tentang  manajemen resiko keselamatan dan kesehatan kerja(K3) pada proyek pembangunan ruko. dalam hal ini Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun Tujuan dan sasaran manajemen risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah terciptanya sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.



Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisa dalam penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.    Dari perkalian frekuensi risiko dan dampak risiko maka diperoleh Kriteria kecelakaan kerja tertinggi yaitu terjatuh-nya pekerja dengan Risk Level L (Low) sebesar 52 % dan sub kriteria kecelakaa kerja tertinggi yaitu pekerja terjatuh dari tangga dengan Risk Level L (Low) sebesar 52%.

2.    Dari perkalian frekuensi risiko dan dampak risiko juga diperoleh kriteria faktor penyebab kecelakaan kerja tertinggi adalah faktor manusia dengan

Risk Level L (Low) sebesar 56% dan subkriteria faktor penyebab kecelakaan

tertinggi adalah tidak memakai APD dengan Risk Level L (Low) sebesar 56%.

3.    Berdasarkan analisa lapangan dan studi literatur, diperoleh alternatif pengen-dalian risiko yang dapat dilakukan pada risiko terjatuhnya pekerja, pengendalian risikonya adalah inspeksi K3 harian untuk pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, memperketat pengawasan manajemen terhadap pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri, menyedia-kan dan melengkapi rambu–rambu keselamatan di proyek konstruksi jika tidak ada atau tidak lengkap.

Saran

Pihak perusahaan/Kontraktor sudah seharusnya menerapkan manajemen risiko K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) dengan sebaik–baiknya untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi di proyek.


Source : ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/download/1392/1101

DAFTAR PUSTAKA

Balandatu, Kini, 2000. “Identifikasi Kecelakaan Kerja Proyek Konstruksi dan Analisis Biaya Kecelakaan Kerja Proyek Konstruksi di Sulut”, Skripsi, Fakultas Teknik Unsrat, Manado.

Darmawi, Hermawan, 2010. Manajemen Risiko, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Husen, Abrar, 2011. Manajemen Proyek, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pramana, Tony, 2011. Manajemen Risiko Bisnis, Penerbit Sinar Ilmu, Jakarta.








0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com