- Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
- Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
- Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
- Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Proses Seleksi Adalah pemilihan individu
untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut :
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
2. Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dan
kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi
tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan
afirniatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha
terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan
biasanya disertai dengan tidak adanyakoordinasi dan timbulnya
ketidak etisienan.
3.
Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber
daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya.
Henry Fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bias
digunakan ketika mengorgunisasi sumberdaya-sumber daya. Walaupun garis pedoman
tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebut
masih merupakan saran yang bernilai bagi wirausahawan dewasa ini. Berikut ini enam belas pedoman umum ketika
mengorganisasi sumber daya-sumber daya:
1.
Menyiapkan
dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.
Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga
konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari
persoalan tersebut.
3.
Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan
menuntun (struktur manajemen formal).
4.
Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan
usaha-usaha.
5.
Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6.
Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap
departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik dan tiap-tiap
keryawan ditempatkan pada tempat dimana dia bias menyumbangkan tenaganya secara
maksimal.
7.
Mendefinisikan tugas-tugas.
8.
Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.
Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa
yang diberikan.
10. Memfungsikan
sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11. Mempertahankan
disiplin.
12. Menjamin
bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13. Mengakui
adanya satu komando.
14. Mempromosikan
koordinasi bahan dan kemanusiaan.
15. Melernbagakan
dan memberlakukan pengawasan.
16. Menghindari
adanya pengaturan, birokrasi (red tape)
dan kertas kerja.
4.
Dalam menentukan pembagian tenaga kerja ada beberapa
aspek yang mempengaruhi dari penentuan keuntungan dan kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa aspek yang mempengaruhinya.
Keuntungan pembagian tenaga kerja:
- Pekerja
berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu
meningkat,
- Tenaga
kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
- Pekerja
memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan
efisien,dan
- Pekerja hanya perlu
mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan
produk.
Kerugian pembagian tenaga kerja:
- Pembagian
kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan
variabel manusia, dan
- Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat
membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
5. Chester
Barnard menyebutkan akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam
jangka panjang apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:
1.
Saluran
formal dari komunikasi digunakan oleh manager dan di kenal oleh seluruh
organisasi.
2. Tiap anggota
organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui dia menerima
perintah.
3.
Lini
komonikasi antara manager dan bawahan bersifat secara langsung.
4.
Rantai
komando yang lengkapdi gunakan untuk mengeluarkan perintah.
5.
Manager
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
6.
Manager
menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
7.
Suatu
pemerintah secara otentik memang berasal dari manager.